Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, perkenalkan, saya ubet Khairul Cahya , yang alhamdulillah saat ini sedang menempuh perkuliahan di Universitas Indraparasta PGRI (UNINDRA). Saya bukanlah orang yang sejak kecil hidup di Jakarta, memang benar saya lahir di Jakarta, namun sejak umur 1 tahun (Tahun 1998), saya dan keluarga saya pulang ke kampung halaman yaitu Gunungkidul, Yogyakarta, dan menetap disana. Orangtua saya adalah seorang petani , yangmana mempunyai penghasilan yang tidak menentu dan pas-pasan, tapi alhamdulillah kami masih bisa selalu bersyukur kepada Allah, kami masih bisa bershodaqoh, membantu oranglain dll, walaupun tidak seberapa.
Saya dari SD sampai SMK sekolah di Gunungkidul, sampai ditahun 2014 yaitu tahun dimana saya lulus SMK, saya masih bingung akan melanjutkan kerja atau kuliah atau yang lainnya. Sembari menunggu ijazah kelulusan, saya mengisi waktu luang saya untuk belajar mandiri, membantu kesibukan orangtua, membantu perekonomian orangtua yaitu salah satunya dengan menanam sayur kangkong dikebun bapak saya, dan juga saya pernah membuat arang dari kayu. Ketika itu saya diberi lahan satu petak oleh bapak saya supaya saya kelola sendiri, dan saya belajar dari bapak saya cara menanam, merawat dan menjualnya. Dan alhamdulillah, hasilnya memuaskan, hampir setiap hari sebelum adzan subuh , saya dan ibu saya pergi kepsar pakai motor untuk menjual kangkungnya, yangmana dipasar sudah ada para tengkulak sayur keliling yang menunggu sayur kangkung saya, rata-rata tidak ada 10 menit , 100 ikat kangkung lebih sudah habis terjual. Dan hal itu saya lakukan +- selama 4 bulan, hingga akhirnya atas do’a dan restu orangtua saya, saya memutuskan untuk melanjutkan menambah ilmu saya, tapi bukan ilmu keduniaan, melainkan ilmu agama.
Di akhir tahun 2014 saya berangkat ke Jakarta untuk mondok di Ponpes Minhaajushshoobiriin Cibubur, Jakarta Timur. Hal itu saya lakukan karena saya sadar bahwa ilmu agama saya masih sangat kurang, dan saya juga ingin memperbaiki diri saya sendiri, meninggikan derajat kedua orangtua saya kelak di surga nanti dan bisa berbuat kebaikan kepada orang lain. Selama satu tahun lebih saya menimba ilmu agama disana, yaitu al-qur’an , al-Hadist, dan ilmu kemandirian lainnya untuk menunjang kehidupan saya kedepannya. Dan alhamdulillah ditahun 2016 saya bisa mengajar, mendidik orang lain dalam hal ilmu agama, walaupun didalam benak diri saya terkadang ada hal yang membuat saya iri, karena teman-teman sekolah saya sudah banyak yang bekerja ataupun kuliah. Namun hal itu tidak membuat saya patah semangat dalam berbuat baik kepada orang lain dengan ilmu agama yang saya miliki ini. Atas do’a dan motivasi dari orangtua saya dan rekan-rekan saya, saya tetap semangat dalam menyampaikan ilmu agama saya ini.
Sebenarnya sejak kelas 9 SMP saya mempunyai angan-angan, kalau saya nanti bisa kuliah, saya akan mengambil jurusan Teknologi Infirmasi, karena saya sangat suka dengan perkembangan teknologi. Akan tetapi saat itu hanyalah sebatas angan-angan saja, karena saya tau akan kondisi perekonomian orangtua saya yang tidak memungkinkan untuk bisa kuliah. Hingga pada akhirnya alhamdulillah, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk mewujudkan cita-cita saya untuk bisa kuliah.
Akhirnya pada tahun 2017, saya kuliah di Universitas Indraprasta PGRI, saya mengambil jurusan Informatika, sesuai dengan keinginan saya dulu. Saya kuliah dibiayai oleh orang lain, saya dan keluarga saya sangat bersyukur dan terus mensupport saya dalam kuliah ataupun dalam menyampaikan ilmu agama.
Sehingga cita-cita saya untuk bisa terus menyampaikan ilmu agama dan kuliah bisa terwujud sampai saat ini, dan saya ingin terus mendidik dan mengajar kepada orang lain tentang nilai-nilai agama, menjadikan mereka menjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai karakter alim faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri. Sehingga bisa menjadi generasi penerus bangsa yang professional dan religius, serta bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia ini.
Dan ketika saya melihat ada kesempatan mendapatkan beasiswa dari Bazma Pertamina ini, saya berdo’a minta do’a restu kepada kedua prangtua saya dan berusaha untuk bisa mendapatkan beasiswa Bazma Pertamina ini, karena saya juga akan terus berusaha meringankan beban perekonomian orangtua saya melalui beasiswa ini. Saya akan sangat bersyukur apabila saya bisa mendapatkan beasiswa dari Bazma Pertamina ini.
TERIMAKASIH BAZMA PERTAMINA.
Saya dari SD sampai SMK sekolah di Gunungkidul, sampai ditahun 2014 yaitu tahun dimana saya lulus SMK, saya masih bingung akan melanjutkan kerja atau kuliah atau yang lainnya. Sembari menunggu ijazah kelulusan, saya mengisi waktu luang saya untuk belajar mandiri, membantu kesibukan orangtua, membantu perekonomian orangtua yaitu salah satunya dengan menanam sayur kangkong dikebun bapak saya, dan juga saya pernah membuat arang dari kayu. Ketika itu saya diberi lahan satu petak oleh bapak saya supaya saya kelola sendiri, dan saya belajar dari bapak saya cara menanam, merawat dan menjualnya. Dan alhamdulillah, hasilnya memuaskan, hampir setiap hari sebelum adzan subuh , saya dan ibu saya pergi kepsar pakai motor untuk menjual kangkungnya, yangmana dipasar sudah ada para tengkulak sayur keliling yang menunggu sayur kangkung saya, rata-rata tidak ada 10 menit , 100 ikat kangkung lebih sudah habis terjual. Dan hal itu saya lakukan +- selama 4 bulan, hingga akhirnya atas do’a dan restu orangtua saya, saya memutuskan untuk melanjutkan menambah ilmu saya, tapi bukan ilmu keduniaan, melainkan ilmu agama.
Di akhir tahun 2014 saya berangkat ke Jakarta untuk mondok di Ponpes Minhaajushshoobiriin Cibubur, Jakarta Timur. Hal itu saya lakukan karena saya sadar bahwa ilmu agama saya masih sangat kurang, dan saya juga ingin memperbaiki diri saya sendiri, meninggikan derajat kedua orangtua saya kelak di surga nanti dan bisa berbuat kebaikan kepada orang lain. Selama satu tahun lebih saya menimba ilmu agama disana, yaitu al-qur’an , al-Hadist, dan ilmu kemandirian lainnya untuk menunjang kehidupan saya kedepannya. Dan alhamdulillah ditahun 2016 saya bisa mengajar, mendidik orang lain dalam hal ilmu agama, walaupun didalam benak diri saya terkadang ada hal yang membuat saya iri, karena teman-teman sekolah saya sudah banyak yang bekerja ataupun kuliah. Namun hal itu tidak membuat saya patah semangat dalam berbuat baik kepada orang lain dengan ilmu agama yang saya miliki ini. Atas do’a dan motivasi dari orangtua saya dan rekan-rekan saya, saya tetap semangat dalam menyampaikan ilmu agama saya ini.
Sebenarnya sejak kelas 9 SMP saya mempunyai angan-angan, kalau saya nanti bisa kuliah, saya akan mengambil jurusan Teknologi Infirmasi, karena saya sangat suka dengan perkembangan teknologi. Akan tetapi saat itu hanyalah sebatas angan-angan saja, karena saya tau akan kondisi perekonomian orangtua saya yang tidak memungkinkan untuk bisa kuliah. Hingga pada akhirnya alhamdulillah, saya diberi kesempatan oleh Allah untuk mewujudkan cita-cita saya untuk bisa kuliah.
Akhirnya pada tahun 2017, saya kuliah di Universitas Indraprasta PGRI, saya mengambil jurusan Informatika, sesuai dengan keinginan saya dulu. Saya kuliah dibiayai oleh orang lain, saya dan keluarga saya sangat bersyukur dan terus mensupport saya dalam kuliah ataupun dalam menyampaikan ilmu agama.
Sehingga cita-cita saya untuk bisa terus menyampaikan ilmu agama dan kuliah bisa terwujud sampai saat ini, dan saya ingin terus mendidik dan mengajar kepada orang lain tentang nilai-nilai agama, menjadikan mereka menjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai karakter alim faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri. Sehingga bisa menjadi generasi penerus bangsa yang professional dan religius, serta bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia ini.
Dan ketika saya melihat ada kesempatan mendapatkan beasiswa dari Bazma Pertamina ini, saya berdo’a minta do’a restu kepada kedua prangtua saya dan berusaha untuk bisa mendapatkan beasiswa Bazma Pertamina ini, karena saya juga akan terus berusaha meringankan beban perekonomian orangtua saya melalui beasiswa ini. Saya akan sangat bersyukur apabila saya bisa mendapatkan beasiswa dari Bazma Pertamina ini.
TERIMAKASIH BAZMA PERTAMINA.